Menjadi Muslim Terbaik
قال النبي : لايشكرالله من لايشكرالناس
Setiap kita butuh kepada majelis ilmu untuk belajar/mengajarkan sunnah kepada manusia.
Jika kalian menginginkan kekuatan, keutamaan maka tidak bisa tidak kecuali dengan sunnah.
Setiap kita butuh kepada Akhlaq yang baik. Nabi bersabda : ‘mu’min yang baik akhlaqnya seperti orang yang berpuasa dan shalat malam’
Sebaik baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. (Hadits)
Puncak keinginan seorang hamba adalah agar Allah mencintainya.
Jangan Remehkan Kata kata dan Kalimat Kalimat.
Bisa jadi engkau mengucapkan satu kata atau kalimat yang baik kepada saudaramu yang membahagiakannya yang kalimat itu menjadi sebab Allah mencintaimu.
Dan Bisa Jadi Sebaliknya Engkau Mengucapkan Kalimat Kepada Saudaramu Yang Menimbulkan Rasa Sedih, Rasa Sakit dan Membuatnya Menangis.
Jika Nabi menganggap besar aduan seekor onta, maka bagaimana tanggapanmu jika seorang saudaramu datang dan mengeluh kepada Allah sambil mengangkat tangannya sambil berkata, “wahai Rabbku, si fulan telag menyakitiku, telah mencelaku pada manhajku, aqidahku, kehormatanku”
Jika Engkau Tidak Bisa Membuat Saudaramu Bahagia dan Gembira, Janganlah Engkau Memasukkan Kesedihan ke Dalam Hatinya. Janganlah Engkau Membuatnya Menangis dan Bersedih.
Jadilah kalian sebab atau kunci kunci kebaikan dan jadilah kalian sebab tertutupnya pintu pintu kejelekan.
Di antara kunci agar da’wah bisa nya adalah dengan berhias dengan akhlaq yang mulia.
Di antara caranya adalah, memberikan buletin, kaset, tulisan-tulisan kepada saudramu yang bisa saja menjadi sebab saudaramu mendapat hidayat.
Fudhail bin Iyadh mendapatkan hidayah untuk bertaubat karena mendengar satu ayat yang sedang dibaca oleh penghuni rumah yang hendak beliau rampok.
قال النبي : خيركم من تعلم القرأن وعلمه
– Membacanya
– Menghafalnya
– Mentadabburinya
– Mengamalkannya.
Maka perhatikanlah diri kita terhadap al Qur’an, sudahkah kita mempelajarinya, mempelajari membacanya dengan baik, mengerahkan kesungguhan untuk memghafalnya, mempelajari makna dan kandungannya sehingga kita bisa beramal dengannya
17 Syawwal 1436 H / 2 Agustus 2015
Mesjid Al Markaz Makassar
Syaikh Abdul Hadi al ‘Umairy
Diskusi
Belum ada komentar.